Hepatitis B

Apa Gelaja Penyebab dan Obat Hepatitis B

Hepatitis B adalah virus yang menginfeksi. Kebanyakan orang dewasa yang mendapatkannya memiliki itu untuk waktu yang singkat dan kemudian mendapatkan yang lebih baik. Ini disebut akut hepatitis B.


Apa Gelaja Penyebab dan Obat Hepatitis B


Kadang-kadang virus ini menyebabkan infeksi jangka panjang, yang disebut hepatitis kronis B. Dari waktu ke waktu, hal ini dapat merusak hati anda. Bayi dan anak-anak yang terinfeksi dengan virus lebih mungkin untuk mendapatkan kronis hepatitis B.

Anda dapat memiliki hepatitis B dan tidak tahu itu. Anda mungkin tidak memiliki gejala. Jika anda melakukannya, mereka dapat membuat anda merasa seperti anda memiliki flu. Tapi selama anda memiliki virus ini, anda dapat menyebar ke orang lain.

Hal ini disebabkan oleh hepatitis B virus. Hal ini menyebar melalui kontak dengan darah dan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi.

Apa Penyebab Hepatitis B



  • Berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi tanpa menggunakan kondom.
  • Berbagi jarum suntik (yang digunakan untuk menyuntikkan obat-obatan) dengan orang yang terinfeksi.
  • Mendapatkan tato atau tindik dengan alat yang tidak steril.
Berbagi barang-barang pribadi seperti pisau cukur atau sikat gigi dengan orang yang terinfeksi.

Seorang ibu yang memiliki virus dapat menularkan ke bayinya saat melahirkan. Para ahli medis merekomendasikan bahwa semua wanita hamil dites untuk hepatitis B. Jika anda memiliki virus, bayi anda bisa mendapatkan tembakan untuk membantu mencegah infeksi dengan virus.

Anda tidak bisa mendapatkan hepatitis B dari kontak biasa seperti berpelukan, ciuman, bersin, batuk, atau berbagi makanan atau minuman.

Banyak orang dengan hepatitis B tidak tahu mereka memilikinya, karena mereka tidak memiliki gejala. Jika anda memiliki gejala, anda mungkin hanya merasa seperti anda memiliki flu. Gejala-gejala termasuk:
  • Merasa sangat lelah.
  • Demam ringan.
  • Sakit kepala.
  • Tidak ingin makan.
  • Perasaan sakit perut atau muntah-muntah.
  • Perut nyeri.
  • Berwarna cokelat buang air besar (tinja).
  • Urin gelap.
  • Kekuningan pada kulit dan mata (jaundice). Penyakit kuning biasanya hanya muncul setelah gejala lainnya sudah mulai pergi.

Gejala hepatitis B

Gejala hepatitis B sering kali tidak langsung terasa dan bahkan ada yang sama sekali tidak muncul selama sistem kekebalan tubuh si penderita berjuang melawan virus. Karena itulah banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi. Penularan tetap dapat terjadi selama virus masih ada di dalam tubuh penderita.
Jika ada gejala pun, masa inkubasi hepatitis B berkisar antara 1-5 bulan sejak terjadi pajanan terhadap virus. Inkubasi adalah jarak waktu antara masuknya virus ke dalam tubuh hingga munculnya gejala. Gejala tersebut biasanya akan hilang dalam 30-90 hari.
Yang termasuk dalam gejala hepatitis B antara lain:
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual dan muntah.
  • Penurunan berat badan.
  • Gejala yang menyerupai flu seperti lelah, nyeri pada tubuh, sakit kepala, dan demam tinggi (sekitar 38ºC atau lebih).
  • Nyeri perut.
  • Lemas dan lelah.
  • Sakit kuning (kulit dan bagian putih mata yang menguning).
Penyebab munculnya sakit kuning adalah bilirubin (senyawa hasil limbah sel darah merah) yang tidak dapat dilenyapkan oleh hati yang mengalami kerusakan. Senyawa ini juga dapat mengubah warna urine menjadi kuning pekat dan warna tinja menjadi pucat.

Hepatitis B Jangka Panjang (Kronis)

Hepatitis B kronis terjadi saat virus tinggal dalam tubuh selama lebih dari enam bulan. Gejalanya cenderung lebih ringan dan tidak konstan. Sebagian besar penderita penyakit ini tidak mengalami gejala yang signifikan.
Tetapi penderita harus tetap berhati-hati karena penderita hepatitis B kronis, terutama yang tidak menjalani pengobatan, dapat mengalami komplikasi serius. Misalnya sirosis atau inflamasi hati.

Konsultasi Kepada Dokter

Jika ada gejala-gejala tidak biasa yang berlangsung selama berhari-hari atau Anda merasa telah terpapar virus hepatitis B, periksakanlah diri Anda ke dokter.
Infeksi hepatitis B dapat dicegah dengan pengobatan. Tetapi perlu diingat bahwa pengobatan ini hanya efektif jika dilakukan dalam 48 jam setelah terjadi pajanan. Meski demikian, proses ini juga terkadang bisa efektif sampai satu minggu.


Sebuah tes darah sederhana dapat memberitahu dokter anda jika anda memiliki virus hepatitis B sekarang atau jika anda punya itu di masa lalu. Dokter anda juga dapat memberitahu jika anda telah memiliki vaksin untuk mencegah virus.

Jika dokter anda berpikir anda mungkin memiliki kerusakan hati dari hepatitis B, ia mungkin menggunakan jarum untuk mengambil sampel kecil dari hati anda untuk pengujian. Ini disebut biopsi hati.



Langkah Pengobatan Hepatitis B

Tidak ada langkah khusus dalam pengobatan hepatitis B. Tujuan pengobatannya adalah untuk mengurangi gejala dengan obat pereda sakit serta menjaga kenyamanan sehari-hari si penderita dan keseimbangan gizinya.
Sementara pengobatan untuk hepatitis B kronis tergantung pada tingkat keparahan infeksi pada hati. Langkah penanganan penyakit ini menggunakan obat-obatan yang berfungsi untuk:
  • Menghambat produksi virus.
  • Mencegah kerusakan pada hati.

Langkah Pencegahan Penyebaran Hepatitis B

Langkah pengobatan memang dapat menghambat penyebaran hepatitis B kronis dan mencegah komplikasi, tetapi tidak bisa menyembuhkan infeksi. Penderita hepatitis B kronis tetap dapat menularkannya pada orang lain.

Vaksin dan Langkah Pencegahan Terpapar Virus Hepatitis B

Langkah efektif dalam pencegahan hepatitis B adalah dengan vaksin. Di Indonesia sendiri, vaksin hepatitis B termasuk vaksin wajib dalam imunisasi. Proses pemberian vaksin dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu saat anak lahir, saat anak berusia satu bulan, dan saat anak berusia 3-6 bulan. Tetapi orang dewasa dari segala umur dianjurkan untuk menerima vaksin hepatitis B.
Pemberian vaksin ini juga dianjurkan untuk mereka yang berisiko tinggi tertular hepatitis B, seperti:
  • Orang yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
  • Orang yang menggunakan obat suntik atau berhubungan seks dengan pengguna obat suntik.
  • Petugas kesehatan (paramedis) yang berisiko terpapar virus hepatitis B.
    Orang yang tinggal serumah dengan penderita hepatitis B.
  • Penderita penyakit hati kronis.
  • Penderita penyakit ginjal.
Pemeriksaan hepatitis B juga diterapkan bagi ibu hamil. Jika sang ibu mengidap penyakit ini, bayinya dapat menerima vaksin pada saat lahir (12 jam setelah persalinan) untuk mencegah penularan dari ibu ke bayi.
Langkah lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena hepatitis B di antaranya adalah:
  • Berhenti atau jangan menggunakan obat-obatan terlarang.
  • Hindari berbagi penggunaan barang seperti sikat gigi, anting-anting, serta alat cukur.
  • Waspadalah saat ingin menindik dan menato tubuh.
  • Jangan berhubungan seks tanpa alat pengaman kecuali Anda yakin pasangan Anda tidak memiliki hepatitis B atau penyakit kelamin menular lainnya.

Bagi Penderita Hepatitis B

Penderita hepatitis B dewasa umumnya sanggup mengendalikan virusnya. Mereka dapat kembali sehat dalam waktu beberapa bulan meski mengalami gejala yang parah.
Kerusakan hati adalah risiko yang dimiliki oleh penderita hepatitis B kronis. Sebagian besar dari mereka mengalami kerusakan hati yang sangat kecil. Tetapi ada juga penderita hepatitis B kronis yang akhirnya menderita sirosis dan terkadang kanker hati.
Karena itu, vaksinasi sangat penting sebagai langkah pencegahan. Terutama jika Anda termasuk dalam salah satu kategori orang yang berisiko tinggi terkena hepatitis B.


Baca Juga : Hepatitis C

Iklan Disini

Related Posts

Previous
Next Post »